Saya adalah orang yang gampang iri, benar-benar gampang iri... eits, tapi tunggu dulu, iri yang ini membawa banyak kemanfaatan untuk saya??ceritanya gimana?
Sejak SD tidak tahu kenapa sifat kompetitif saya sudah muncul, jika ulangan harian tiba maka saya akan melindungi jawaban saya agar tidak disontek teman sebangku, atau saya juga menolak memberi jawaban kepada teman yang bertanya. Memang dari SD kelas 1-6 saya selalu duduk di ranking pertama dan dengan nilai NEM yang lumayan bagus saya bisa masuk ke SMP favorit di kota saya. Sifat kompetitif dan ingin lebih maju megantarkan saya masuk ke SMA unggulkan di kota kami dan saya juga berhasil masuk di Universitas Negeri terkemuka di Indonesia. Pada waktu saya SMP di desa saya jarang
yang meneruskan sekolah sampai tinggi, kebanyakan teman sekolah dasar saya hanya sampai jenjang Tsanawiyah kemudian menikah. Dan sekarang hanya 2 orang wanita dari teman sekelas SD yang belum menikah termasuk saya.Masuk di Universitas saya sangat iri dengan mahasiswa yang prestatif, mereka punya IPK yang bagus, aktif di berbagai organisasi, menjuarai berbagai perlombaan... tapi iri dan mimpi yang kita punya harus diimbangi dengan usaha yang keras dan sifat yang sportif, jangan sampai kita membabi buta yang malah membuat stres berat atau menggunakan berbagai cara tak peduli baik atau buruk untuk mencapai apa yang kita inginkan. Mempunyai sifat kompetitif dan iri untuk menjdi lebih baik tidaklah salah, asal kita bisa memanfaatkan sebaik mungkin dan harus sesuai dengan usaha untuk menyamai teman yang diirikan atau bahkan membuat lebih baik lagi dan sekali lagi cara yang digunakan juga harus tepat.
Iri yang ingin lebih baik dari orang lain akan membuat kita menjadi semangat untuk berkarya yang lebih baik, terkadang niat awal yang salah tetapi membawa kebaikan, akan membawa kemanfaatan yang besar. Saya sering merasakan hanya karena niat awal saya iri dengan teman kemudian berusaha lebih keras selangkah lebih baik saja, maka saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan bahkan lebih dari apa yang saya impikan. Selain itu jangan lupa bersyukur terhadap apa yang telah kita peroleh. Karena obat keinginan yang berlebih adalah rasa syukur yang selalu tertanam dalam hati... Chayoooo!!
Sejak SD tidak tahu kenapa sifat kompetitif saya sudah muncul, jika ulangan harian tiba maka saya akan melindungi jawaban saya agar tidak disontek teman sebangku, atau saya juga menolak memberi jawaban kepada teman yang bertanya. Memang dari SD kelas 1-6 saya selalu duduk di ranking pertama dan dengan nilai NEM yang lumayan bagus saya bisa masuk ke SMP favorit di kota saya. Sifat kompetitif dan ingin lebih maju megantarkan saya masuk ke SMA unggulkan di kota kami dan saya juga berhasil masuk di Universitas Negeri terkemuka di Indonesia. Pada waktu saya SMP di desa saya jarang
yang meneruskan sekolah sampai tinggi, kebanyakan teman sekolah dasar saya hanya sampai jenjang Tsanawiyah kemudian menikah. Dan sekarang hanya 2 orang wanita dari teman sekelas SD yang belum menikah termasuk saya.Masuk di Universitas saya sangat iri dengan mahasiswa yang prestatif, mereka punya IPK yang bagus, aktif di berbagai organisasi, menjuarai berbagai perlombaan... tapi iri dan mimpi yang kita punya harus diimbangi dengan usaha yang keras dan sifat yang sportif, jangan sampai kita membabi buta yang malah membuat stres berat atau menggunakan berbagai cara tak peduli baik atau buruk untuk mencapai apa yang kita inginkan. Mempunyai sifat kompetitif dan iri untuk menjdi lebih baik tidaklah salah, asal kita bisa memanfaatkan sebaik mungkin dan harus sesuai dengan usaha untuk menyamai teman yang diirikan atau bahkan membuat lebih baik lagi dan sekali lagi cara yang digunakan juga harus tepat.
Iri yang ingin lebih baik dari orang lain akan membuat kita menjadi semangat untuk berkarya yang lebih baik, terkadang niat awal yang salah tetapi membawa kebaikan, akan membawa kemanfaatan yang besar. Saya sering merasakan hanya karena niat awal saya iri dengan teman kemudian berusaha lebih keras selangkah lebih baik saja, maka saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan bahkan lebih dari apa yang saya impikan. Selain itu jangan lupa bersyukur terhadap apa yang telah kita peroleh. Karena obat keinginan yang berlebih adalah rasa syukur yang selalu tertanam dalam hati... Chayoooo!!